7 Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia: Sejarah, Warisan, dan Pengaruhnya

Websejarah.com – Indonesia memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh berbagai kebudayaan, termasuk Hindu-Buddha. Sejak abad ke-4 hingga ke-15 Masehi, kerajaan bercorak Hindu-Buddha berkembang pesat di Nusantara, meninggalkan warisan berupa candi, sistem pemerintahan, serta budaya yang masih bertahan hingga kini.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, pengaruhnya terhadap peradaban Nusantara, serta peninggalan sejarah yang masih bisa kita saksikan hingga saat ini.

Awal Mula Masuknya Hindu-Buddha ke Nusantara

Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Pengaruh Hindu-Buddha masuk ke Nusantara sekitar abad ke-1 hingga ke-5 Masehi melalui jalur perdagangan. Para pedagang dari India membawa ajaran Hindu dan Buddha serta memperkenalkannya kepada penduduk lokal. Proses penyebaran ini semakin kuat dengan adanya hubungan diplomatik serta pernikahan antara bangsawan lokal dengan orang-orang India.

Ada beberapa teori yang menjelaskan bagaimana Hindu-Buddha masuk ke Nusantara, di antaranya:

  • Teori Brahmana: Ajaran Hindu-Buddha dibawa oleh kaum Brahmana yang diundang oleh raja-raja lokal.
  • Teori Ksatria: Para prajurit India yang kalah dalam perang melarikan diri ke Nusantara dan menyebarkan ajaran Hindu-Buddha.
  • Teori Waisya: Pedagang India memperkenalkan ajaran Hindu-Buddha kepada masyarakat setempat melalui aktivitas perdagangan.
  • Teori Arus Balik: Penduduk Nusantara yang belajar di India kembali ke tanah air dan menyebarkan ajaran Hindu-Buddha.

Baca lebih detail

Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Berikut adalah beberapa kerajaan Hindu-Buddha besar di Indonesia beserta peninggalannya:

1. Kerajaan Kutai (Abad ke-4 Masehi)

Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang terletak di Kalimantan Timur. Bukti keberadaannya ditemukan dalam prasasti Yupa, yang menyebutkan nama Raja Mulawarman. Agama Hindu berkembang pesat di kerajaan ini dengan pengaruh kuat dari India.

Peninggalan Sejarah:

  • Prasasti Yupa
  • Sistem pemerintahan Hindu

Baca selengkapnya

2. Kerajaan Tarumanegara (Abad ke-4 – ke-7 Masehi)

Tarumanegara berlokasi di Jawa Barat dan merupakan salah satu kerajaan Hindu yang paling berpengaruh. Raja Purnawarman dikenal sebagai pemimpin bijaksana yang membangun irigasi untuk kesejahteraan rakyatnya.

Peninggalan Sejarah:

  • Prasasti Ciaruteun
  • Prasasti Kebon Kopi
  • Prasasti Tugu

Baca lebih detail

3. Kerajaan Sriwijaya (Abad ke-7 – ke-13 Masehi)

Berbeda dengan Kutai dan Tarumanegara, Sriwijaya adalah kerajaan bercorak Buddha yang berpusat di Sumatra. Kerajaan ini dikenal sebagai pusat pembelajaran agama Buddha di Asia Tenggara dan memiliki hubungan erat dengan Tiongkok dan India.

Peninggalan Sejarah:

  • Prasasti Kedukan Bukit
  • Prasasti Talang Tuo
  • Candi Muaro Jambi

Kerajaan ini pernah jaya pada masanya, silahkan baca artikel ini!

4. Kerajaan Singasari (Abad ke-13 M)

  • Didirikan oleh Ken Arok, terkenal dengan politik ekspansinya.
  • Meninggalkan Candi Singosari sebagai bukti kejayaan.

Baca lebih lanjut

5. Kerajaan Mataram Kuno (Abad ke-8 – ke-10 Masehi)

Mataram Kuno adalah kerajaan Hindu-Buddha yang terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini terbagi menjadi dua dinasti besar, yakni Sanjiaya (Hindu) dan Sailendra (Buddha).

Peninggalan Sejarah:

  • Candi Borobudur (dinasti Sailendra)
  • Candi Prambanan (dinasti Sanjaya)
  • Prasasti Kalasan

Baca lebih lanjut

6. Kerajaan Kediri (Abad ke-11 – ke-13 Masehi)

Kerajaan Kediri terletak di Jawa Timur dan terkenal sebagai pusat sastra Hindu. Salah satu karya sastra terkenal dari masa ini adalah Kakawin Bharatayuddha karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.

Peninggalan Sejarah:

  • Prasasti Panumbangan
  • Kitab Bharatayuddha
  • Kitab Arjunawiwaha

Baca selengkapnya

7. Kerajaan Majapahit (Abad ke-13 – ke-15 Masehi)

Majapahit adalah kerajaan Hindu terbesar di Indonesia yang mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada. Kerajaan ini terkenal dengan Sumpah Palapa, yang menjadi cikal bakal persatuan Nusantara.

Peninggalan Sejarah:

  • Candi Penataran
  • Kitab Nagarakretagama
  • Kitab Sutasoma

Baca lebih lengkap

Pengaruh Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Meskipun kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha telah runtuh, pengaruhnya masih terasa dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia:

a. Sistem Pemerintahan

Beberapa sistem pemerintahan di kerajaan Hindu-Buddha, seperti konsep raja sebagai titisan dewa, masih berpengaruh dalam struktur pemerintahan di Nusantara hingga era Kesultanan. Baca selengkapnya

b. Arsitektur dan Seni

Bangunan seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, serta berbagai relief di candi-candi menunjukkan tingginya peradaban arsitektur pada masa itu. Baca selengkapnya

c. Sastra dan Bahasa

Banyak istilah dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Sanskerta dan Pali, seperti “agama”, “raja”, “desa”, dan “pusaka”. Baca sejarahnya

d. Sistem Kepercayaan

Banyak tradisi Hindu-Buddha masih dipraktikkan di beberapa daerah, seperti ritual Nyepi di Bali yang berakar dari ajaran Hindu. Pelajari lebih jauh

Peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha yang Masih Terjaga

Hingga kini, berbagai peninggalan kerajaan Hindu-Buddha masih bisa ditemukan di Indonesia, antara lain:

  • Candi Borobudur: Warisan budaya dunia UNESCO dan pusat ziarah Buddha.
  • Candi Prambanan: Kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia.
  • Taman Sari Yogyakarta: Memiliki arsitektur dengan pengaruh Hindu-Buddha.
  • Prasasti-prasasti kerajaan yang tersimpan di museum-museum nasional.

Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia telah memainkan peran penting dalam membentuk budaya, pemerintahan, dan kepercayaan masyarakat Nusantara. Peninggalan sejarah dari kerajaan-kerajaan ini masih bisa dinikmati hingga kini sebagai bukti kejayaan masa lalu. Dengan memahami sejarah kerajaan Hindu-Buddha, kita dapat lebih menghargai warisan budaya dan sejarah yang menjadi identitas bangsa Indonesia.


Referensi:

  1. Coedès, G. (1968). The Indianized States of Southeast Asia. University of Hawaii Press.
  2. Supomo, S. (1995). Perkembangan Sastra Jawa Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
  3. Poesponegoro, M.D., & Notosusanto, N. (1990). Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta: Balai Pustaka.
  4. Slamet Muljana. (2006). Nagarakretagama dan Tafsir Sejarahnya. Jakarta: LKiS.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Artikel Terkait
Sistem Kepercayaan Zaman Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia: Warisan Spiritual yang Masih Bertahan

Sistem Kepercayaan Zaman Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia: Warisan Spiritual yang Masih Bertahan

Sastra dan Bahasa pada Zaman Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Sastra dan Bahasa pada Zaman Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia

Keindahan Arsitektur dan Seni Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia: Warisan Megah yang Abadi

Keindahan Arsitektur dan Seni Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia: Warisan Megah yang Abadi