Kerajaan Tarumanegara (Abad ke-5 M): Sejarah, Peninggalan, dan Pengaruhnya di Nusantara

Kerajaan Tarumanegara (Abad ke-5 M)

Websejarah.com – Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang berkembang pada abad ke-5 Masehi. Kerajaan ini berperan penting dalam penyebaran budaya Hindu-Buddha di Indonesia dan meninggalkan berbagai prasasti yang menjadi bukti kejayaannya. Artikel ini akan membahas sejarah, wilayah kekuasaan, peninggalan, serta pengaruh Tarumanegara terhadap perkembangan kerajaan-kerajaan di Nusantara.

Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Asal-Usul dan Letak Geografis

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berdiri pada abad ke-4 atau ke-5 Masehi dan berpusat di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Jawa Barat. Menurut berbagai sumber sejarah, kerajaan ini dipimpin oleh Raja Purnawarman, seorang penguasa yang bijaksana dan kuat. Nama “Tarumanegara” berasal dari kata Taruma, yang merujuk pada Sungai Citarum, dan Negara, yang berarti kerajaan atau negara.

Bacaan Lainnya

Pemerintahan Raja Purnawarman

Raja Purnawarman merupakan raja terbesar Tarumanegara dan dikenal karena kebijaksanaannya dalam memimpin serta kemampuannya memperluas wilayah kekuasaan. Ia juga terkenal karena proyek-proyek pembangunan, termasuk penggalian Sungai Gomati dan Candrabhaga, yang bertujuan untuk meningkatkan irigasi pertanian.

Dalam beberapa prasasti, Purnawarman digambarkan sebagai pemimpin yang gagah berani, pelindung rakyat, serta memiliki hubungan erat dengan ajaran Hindu, terutama pemujaan terhadap Dewa Wisnu.

Wilayah Kekuasaan Kerajaan Tarumanegara

Berdasarkan peninggalan sejarah, Tarumanegara menguasai sebagian besar wilayah Jawa Barat. Bukti-bukti arkeologis menunjukkan bahwa kerajaan ini memiliki pengaruh yang luas, termasuk di daerah Bogor, Jakarta, Bekasi, Karawang, hingga Banten.

Pengaruh Tarumanegara juga dapat ditemukan dalam hubungan dagang dengan India, yang tercermin dalam budaya dan ajaran Hindu yang dianut oleh kerajaan ini. Letaknya yang strategis di pesisir utara Jawa memungkinkan Tarumanegara menjadi pusat perdagangan dan pelayaran yang penting pada masanya.

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Sejarah Tarumanegara banyak diketahui dari prasasti yang ditinggalkan. Berikut adalah beberapa peninggalan penting dari kerajaan ini:

1. Prasasti Ciaruteun

Prasasti ini ditemukan di daerah Ciaruteun, Bogor, dan berisi tulisan dalam aksara Pallawa serta bahasa Sanskerta. Prasasti ini juga mengandung cap telapak kaki Raja Purnawarman, yang menandakan keagungan dan kekuasaannya.

2. Prasasti Kebon Kopi

Terletak di Bogor, prasasti ini memiliki relief bergambar tapak kaki gajah yang dikaitkan dengan Airawata, gajah tunggangan Dewa Indra dalam mitologi Hindu.

3. Prasasti Tugu

Prasasti ini ditemukan di daerah Tugu, Jakarta Utara. Isinya menceritakan penggalian Sungai Gomati dan Candrabhaga yang dilakukan pada masa pemerintahan Raja Purnawarman sebagai bentuk pembangunan untuk kesejahteraan rakyatnya.

4. Prasasti Jambu

Ditemukan di wilayah Bogor, prasasti ini menggambarkan kebesaran Raja Purnawarman sebagai pemimpin yang gagah perkasa dan dihormati oleh rakyatnya.

5. Prasasti Muara Cianten

Prasasti ini juga ditemukan di Bogor dan berisi tulisan dalam aksara Pallawa yang menunjukkan pengaruh budaya India dalam kerajaan Tarumanegara.

Pengaruh Kerajaan Tarumanegara

1. Penyebaran Agama Hindu di Nusantara

Sebagai salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia, Tarumanegara berperan besar dalam menyebarkan ajaran Hindu, terutama pemujaan terhadap Dewa Wisnu. Hal ini terlihat dari prasasti-prasasti yang menyebutkan hubungan raja dengan ajaran Hindu.

2. Pengaruh dalam Sistem Pemerintahan

Model pemerintahan Tarumanegara yang terpusat dengan raja sebagai penguasa tertinggi menjadi contoh bagi kerajaan-kerajaan setelahnya, seperti Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.

3. Jejak Peradaban di Bidang Irigasi

Pembangunan kanal dan sungai oleh Raja Purnawarman menunjukkan pentingnya pengelolaan sumber daya air untuk pertanian dan kesejahteraan rakyat. Sistem ini kemudian menjadi inspirasi bagi kerajaan-kerajaan berikutnya dalam mengelola sumber daya alam.

Keruntuhan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mulai melemah sekitar abad ke-7 Masehi, bersamaan dengan berkembangnya pengaruh Sriwijaya di Sumatra. Beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran kerajaan ini antara lain:

  • Tekanan dari Kerajaan Sriwijaya: Sriwijaya yang berkembang pesat sebagai kerajaan maritim mulai menguasai jalur perdagangan di wilayah Nusantara, melemahkan peran Tarumanegara sebagai pusat perdagangan.
  • Pergeseran Kekuasaan ke Kerajaan Sunda: Setelah runtuhnya Tarumanegara, muncul Kerajaan Sunda yang diduga merupakan penerus dari kerajaan ini.
  • Minimnya Catatan Sejarah: Tidak banyak sumber yang mencatat secara pasti penyebab akhir dari Tarumanegara, namun beberapa teori menyebutkan bahwa kerajaan ini mengalami penurunan kekuasaan secara perlahan sebelum akhirnya digantikan oleh kerajaan-kerajaan lain.

Baca juga: Kerajaan Kutai: Sejarah, Kejayaan, dan Peninggalannya (Abad ke-4 M)

Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang memainkan peran penting dalam penyebaran agama Hindu dan perkembangan sistem pemerintahan di Indonesia. Bukti-bukti sejarah seperti prasasti menunjukkan kejayaan Raja Purnawarman dalam memimpin serta membangun infrastruktur bagi rakyatnya.

Meskipun akhirnya mengalami kemunduran, pengaruh Tarumanegara masih dapat ditemukan dalam budaya dan sejarah kerajaan-kerajaan yang muncul setelahnya, seperti Kerajaan Sunda dan Galuh. Dengan memahami sejarah kerajaan ini, kita dapat lebih mengenali akar budaya dan perkembangan peradaban di Nusantara.


Referensi:

  • Damais, L. C. (1955). “Études d’épigraphie indonésienne”. Bulletin de l’École française d’Extrême-Orient, 47(1), 173-220.
  • Coedès, G. (1968). The Indianized States of Southeast Asia. University of Hawaii Press.
  • Sukmono, R. (1973). Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1. Balai Pustaka.
  • Poesponegoro, M. D., & Notosusanto, N. (1990). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuna. Balai Pustaka.

Pos terkait