Websejarah.com – Zaman Batu adalah salah satu periode paling awal dalam sejarah peradaban manusia, ditandai dengan penggunaan alat-alat yang terbuat dari batu. Periode ini berlangsung selama ribuan tahun sebelum manusia mulai mengenal logam. Dalam perkembangannya, Zaman Batu terbagi menjadi beberapa tahap berdasarkan kemajuan teknologi dan budaya manusia purba.
Zaman Batu tidak hanya penting dalam evolusi manusia, tetapi juga dalam pembentukan masyarakat, cara bertahan hidup, serta perkembangan seni dan budaya. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang Zaman Batu, mulai dari pengertian, pembagian periode, ciri-ciri, hingga kehidupan manusia purba pada masa itu.
Secara umum, Zaman Batu merujuk pada periode prasejarah ketika manusia menggunakan batu sebagai bahan utama untuk membuat alat dan senjata. Batu digunakan karena sifatnya yang kuat dan mudah dibentuk. Pada masa ini, manusia masih hidup dengan cara berburu dan meramu sebelum akhirnya mengenal pertanian dan domestikasi hewan.
Dalam sejarah peradaban, Zaman Batu merupakan bagian dari Zaman Prasejarah, yaitu masa sebelum manusia mengenal tulisan. Periode ini merupakan fondasi bagi perkembangan teknologi dan kehidupan sosial manusia.
Para arkeolog membagi Zaman Batu menjadi tiga periode utama, yaitu:
Setiap periode memiliki ciri khas tersendiri dalam hal alat yang digunakan, pola hidup, dan perkembangan budaya.
Paleolitikum adalah periode paling awal dalam Zaman Batu, berlangsung sekitar 2,5 juta tahun yang lalu hingga sekitar 10.000 SM. Pada masa ini, manusia masih hidup secara nomaden (berpindah-pindah) dan mengandalkan berburu serta mengumpulkan makanan dari alam.
Beberapa peninggalan penting dari periode ini ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia seperti situs Sangiran dan Trinil yang merupakan tempat ditemukannya fosil Homo erectus.
Mesolitikum merupakan periode transisi antara Paleolitikum dan Neolitikum, terjadi sekitar 10.000 – 8.000 SM. Pada masa ini, manusia mulai menetap di suatu tempat, meskipun masih bergantung pada berburu dan mengumpulkan makanan.
Di Indonesia, jejak kehidupan Mesolitikum dapat ditemukan di Sumatra dan Kalimantan, dengan ditemukannya peninggalan berupa kapak batu yang lebih halus.
Neolitikum adalah puncak perkembangan teknologi di Zaman Batu, berlangsung sekitar 8.000 – 3.000 SM. Pada masa ini, manusia mulai mengenal pertanian, peternakan, dan kehidupan yang lebih menetap.
Neolitikum merupakan awal dari revolusi pertanian yang memungkinkan manusia hidup dalam komunitas yang lebih besar dan menetap.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kehidupan manusia pada Zaman Batu mengalami berbagai perubahan. Berikut adalah beberapa aspek utama kehidupan manusia purba:
Pada awal Zaman Batu, manusia mengandalkan berburu dan meramu sebagai sumber makanan utama. Seiring waktu, mereka mulai mengembangkan pertanian dan peternakan, yang akhirnya mengarah pada sistem ekonomi yang lebih kompleks.
Peralatan manusia purba berkembang dari alat-alat batu kasar menjadi lebih halus dan lebih fungsional. Selain batu, mereka juga mulai menggunakan kayu dan tulang untuk membuat berbagai alat.
Pada periode awal, manusia tinggal di gua atau tempat perlindungan alami. Namun, seiring berkembangnya pertanian, mereka mulai membangun rumah dari kayu, tanah liat, dan batu.
Kepercayaan animisme dan dinamisme mulai berkembang pada Zaman Batu, ditandai dengan adanya ritual penguburan, seni lukis gua, dan patung-patung sederhana.
Zaman Batu berakhir dengan munculnya Zaman Logam, ketika manusia mulai mengenal dan menggunakan logam seperti perunggu dan besi untuk membuat alat. Perubahan ini menandai kemajuan besar dalam teknologi dan kehidupan sosial, memungkinkan munculnya peradaban-peradaban besar di dunia.
Zaman Batu adalah periode penting dalam sejarah peradaban manusia yang ditandai dengan penggunaan batu sebagai alat utama. Periode ini dibagi menjadi tiga tahap utama, yaitu Paleolitikum, Mesolitikum, dan Neolitikum, masing-masing dengan karakteristik uniknya.
Pada akhir Zaman Batu, manusia telah mengembangkan pertanian, peternakan, serta mulai hidup menetap dalam komunitas yang lebih besar. Periode ini merupakan fondasi bagi perkembangan budaya dan teknologi yang membawa manusia menuju era peradaban modern.
Referensi: