Websejarah.com – Paleolitikum atau Zaman Batu Tua adalah periode awal dalam sejarah manusia yang ditandai dengan penggunaan alat-alat dari batu yang masih kasar dan sederhana. Era ini berlangsung sekitar 2,5 juta tahun yang lalu hingga 10.000 SM, mencakup perkembangan awal manusia purba hingga menjelang revolusi pertanian.
Zaman Paleolitikum memiliki peran penting dalam evolusi manusia karena pada masa ini, manusia mulai menggunakan alat, mengembangkan bahasa, mengenal api, serta membentuk pola kehidupan sosial. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang Paleolitikum, termasuk sejarah, ciri-ciri, alat-alat yang digunakan, serta bagaimana manusia purba bertahan hidup di masa itu.
Daftar isi artikel
Pengertian Paleolitikum
Paleolitikum berasal dari bahasa Yunani, yaitu:
- “Palaios” yang berarti tua
- “Lithos” yang berarti batu
Secara harfiah, Paleolitikum berarti Zaman Batu Tua, yaitu periode ketika manusia menggunakan alat-alat dari batu yang masih kasar. Zaman ini merupakan bagian dari zaman Prasejarah, yaitu masa sebelum manusia mengenal sistem tulisan.
Pembagian Zaman Paleolitikum
Zaman Paleolitikum mencakup periode waktu yang sangat panjang, sehingga para arkeolog membaginya menjadi tiga tahap berdasarkan perkembangan alat dan teknologi:
- Paleolitikum Awal (2,5 juta – 200.000 tahun yang lalu)
- Alat batu pertama kali digunakan oleh manusia purba seperti Homo habilis.
- Alat-alat masih kasar dan digunakan untuk memotong serta menghancurkan tulang hewan.
- Paleolitikum Tengah (200.000 – 40.000 tahun yang lalu)
- Ditemukannya Homo neanderthalensis yang memiliki kecerdasan lebih maju.
- Manusia mulai mengenal cara berburu dalam kelompok dan memiliki ritual penguburan.
- Paleolitikum Akhir (40.000 – 10.000 SM)
- Munculnya Homo sapiens (nenek moyang manusia modern).
- Manusia mulai mengembangkan seni dalam bentuk lukisan gua.
- Muncul alat-alat lebih kompleks seperti tombak dan panah.
Ciri-Ciri Zaman Paleolitikum
Paleolitikum memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari periode lainnya dalam Zaman Batu:
- Penggunaan Alat Batu Kasar
- Alat dibuat dengan cara memecah batu hingga memiliki ujung tajam.
- Contoh alat yang digunakan: kapak genggam, serpih batu, dan alat penetak.
- Kehidupan Nomaden (Berpindah-Pindah)
- Manusia hidup dengan berpindah tempat mencari makanan.
- Mereka tinggal di gua-gua atau tempat terbuka yang aman dari predator.
- Mata Pencaharian Berburu dan Meramu
- Makanan diperoleh dari berburu hewan liar dan mengumpulkan tumbuhan liar.
- Belum mengenal pertanian dan peternakan.
- Penemuan dan Pemanfaatan Api
- Api digunakan untuk memasak, menghangatkan tubuh, dan melindungi dari binatang buas.
- Struktur Sosial Sederhana
- Manusia hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari keluarga atau beberapa individu.
- Belum ada pemimpin atau hierarki sosial yang jelas.
- Perkembangan Bahasa dan Komunikasi
- Komunikasi masih sederhana, menggunakan isyarat dan suara tertentu.
- Diperkirakan bahasa mulai berkembang untuk berkoordinasi saat berburu.
- Awal Mula Seni dan Kepercayaan
- Lukisan gua ditemukan di beberapa tempat, seperti di Gua Lascaux (Prancis) dan Gua Altamira (Spanyol).
- Mulai adanya ritual penguburan, menandakan kepercayaan terhadap kehidupan setelah mati.
Baca juga: Mesolitikum (Zaman Batu Tengah)
Alat-Alat yang Digunakan pada Zaman Paleolitikum
Pada masa Paleolitikum, manusia menggunakan berbagai alat sederhana yang dibuat dari batu, tulang, dan kayu. Berikut adalah beberapa alat penting yang digunakan:
1. Kapak Genggam
- Berbentuk kasar dan tajam pada salah satu sisi.
- Digunakan untuk memotong daging, menghancurkan tulang, dan membuat alat lainnya.
2. Alat Serpih
- Potongan kecil dari batu besar yang digunakan untuk memotong atau mengikis daging dari tulang.
3. Alat Penetak
- Digunakan untuk memecahkan tulang hewan agar bisa mendapatkan sumsum.
4. Peralatan dari Tulang dan Kayu
- Kayu digunakan untuk membuat tombak, sedangkan tulang digunakan sebagai jarum atau kail.
Kehidupan Manusia Purba pada Zaman Paleolitikum
Manusia purba yang hidup di zaman Paleolitikum harus menghadapi lingkungan yang keras dan penuh tantangan. Berikut beberapa aspek kehidupan mereka:
1. Cara Bertahan Hidup
- Manusia mengandalkan berburu dan mengumpulkan makanan.
- Hewan besar seperti mammoth, rusa, dan bison menjadi target utama berburu.
2. Tempat Tinggal
- Pada awalnya, manusia tinggal di tempat terbuka atau di bawah pohon besar.
- Kemudian mereka mulai tinggal di gua-gua untuk berlindung dari cuaca dingin dan binatang buas.
3. Pola Makan
- Mengonsumsi daging hasil buruan serta buah, akar-akaran, dan kacang-kacangan.
- Setelah mengenal api, makanan mulai dimasak untuk membuatnya lebih mudah dicerna.
4. Kepercayaan dan Budaya
- Lukisan gua yang menggambarkan hewan dan perburuan menunjukkan adanya kepercayaan animisme.
- Ritual penguburan dengan benda-benda bekal kubur menunjukkan adanya keyakinan terhadap kehidupan setelah mati.
Akhir dari Zaman Paleolitikum dan Transisi ke Mesolitikum
Zaman Paleolitikum berakhir sekitar 10.000 SM, ketika manusia mulai mengenal pertanian dan domestikasi hewan. Transisi ini menandai dimulainya Mesolitikum (Zaman Batu Madya), yang merupakan tahap peralihan sebelum masuk ke Neolitikum, saat manusia mulai hidup menetap dan membangun peradaban awal.
Baca juga: Neolitikum (Zaman Batu Baru)
Paleolitikum adalah periode awal dalam sejarah manusia yang ditandai dengan penggunaan alat-alat batu kasar, pola hidup berburu dan meramu, serta kehidupan yang masih berpindah-pindah. Pada masa ini, manusia mulai mengenal api, mengembangkan bahasa, serta menunjukkan tanda-tanda awal kepercayaan dan seni.
Periode ini sangat penting dalam sejarah evolusi manusia karena menjadi fondasi bagi perkembangan selanjutnya menuju masyarakat yang lebih maju. Dengan ditemukannya pertanian dan domestikasi hewan pada akhir Zaman Paleolitikum, manusia mulai memasuki fase kehidupan yang lebih menetap dan terorganisir.
Referensi:
- Soejono, R. P. (1995). Sejarah Nasional Indonesia I: Prasejarah Indonesia. Balai Pustaka.
- Gamble, C. (1999). The Palaeolithic Societies of Europe. Cambridge University Press.
- Stringer, C. (2011). The Origin of Our Species. Penguin Books.