Websejarah.com – Zaman Neolitikum, atau yang dikenal sebagai Zaman Batu Muda, merupakan periode dalam prasejarah yang menandai perubahan besar dalam cara hidup manusia. Pada era ini, manusia mulai beralih dari pola hidup nomaden (berburu dan meramu) menjadi menetap dengan mengembangkan pertanian dan peternakan.
Kata Neolitikum berasal dari bahasa Yunani, yaitu neo yang berarti “baru” dan lithos yang berarti “batu”. Perubahan utama yang terjadi pada masa ini adalah penggunaan alat-alat batu yang lebih halus dan diasah serta mulai munculnya perkampungan tetap.
Zaman Neolitikum diperkirakan berlangsung sekitar 10.000 hingga 4.500 tahun yang lalu. Periode ini dianggap sebagai titik awal peradaban manusia karena membawa perubahan signifikan dalam teknologi, ekonomi, dan sosial.
Daftar isi artikel
Ciri-Ciri Zaman Neolitikum
Zaman Neolitikum memiliki beberapa ciri utama yang membedakannya dari periode sebelumnya, yaitu:
a. Alat-Alat Batu yang Diasah
Berbeda dengan Zaman Paleolitikum dan Mesolitikum, manusia Neolitikum mulai membuat alat-alat dari batu yang lebih halus dan diasah. Contoh alat yang digunakan antara lain kapak lonjong dan kapak persegi.
b. Pertanian dan Peternakan
Pada zaman ini, manusia mulai mengenal sistem bercocok tanam dan beternak. Mereka menanam tanaman seperti padi, gandum, dan barley serta memelihara hewan seperti sapi, kambing, dan domba.
c. Pola Hidup Sedenter (Menetap)
Karena sudah bisa menghasilkan makanan sendiri melalui pertanian dan peternakan, manusia Neolitikum mulai membangun permukiman tetap. Ini berbeda dengan kehidupan nomaden pada zaman sebelumnya.
d. Pembuatan Gerabah dan Tenun
Manusia Neolitikum mulai mengenal teknik pembuatan gerabah untuk menyimpan makanan dan air. Selain itu, mereka juga mengembangkan teknik menenun untuk membuat pakaian dari serat tumbuhan atau bulu hewan.
e. Sistem Sosial dan Kepercayaan
Seiring dengan kehidupan yang menetap, muncul sistem sosial yang lebih terstruktur. Manusia mulai membentuk kelompok-kelompok masyarakat dengan pemimpin atau kepala suku. Selain itu, mereka mulai memiliki sistem kepercayaan dan melakukan ritual keagamaan.
Baca juga: Paleolitikum (Zaman Batu Tua): Sejarah, Ciri-Ciri, dan Kehidupan Manusia Purba
Perkembangan Zaman Neolitikum di Dunia
Zaman Neolitikum terjadi di berbagai belahan dunia dengan perkembangan yang berbeda-beda. Beberapa wilayah yang menjadi pusat perkembangan Neolitikum adalah:
a. Mesopotamia (Sekitar 10.000 SM)
Di wilayah ini, terutama di sekitar sungai Tigris dan Eufrat, manusia mulai bercocok tanam dan mengembangkan sistem irigasi. Bangsa Sumeria dikenal sebagai salah satu masyarakat yang maju pada masa ini.
b. Lembah Sungai Nil (Mesir, 8.000 SM)
Penduduk Mesir kuno mulai bertani di sepanjang Sungai Nil dan mengembangkan teknik pertanian yang lebih maju, seperti pengolahan tanah dan pemanfaatan pupuk alami.
c. Lembah Sungai Indus (Pakistan dan India, 7.000 SM)
Peradaban di lembah Sungai Indus mulai mengenal pertanian dan peternakan. Kota-kota seperti Harappa dan Mohenjo-Daro berkembang pada periode ini.
d. Tiongkok (Sekitar 6.000 SM)
Di wilayah Tiongkok, masyarakat Neolitikum mulai bercocok tanam padi dan gandum serta membangun desa-desa pertanian yang berkembang pesat.
e. Amerika Tengah (Sekitar 5.000 SM)
Bangsa Maya dan Aztec mulai mengembangkan pertanian jagung, kacang-kacangan, dan labu, yang menjadi dasar kehidupan mereka.
Peninggalan Zaman Neolitikum
Banyak peninggalan dari zaman Neolitikum yang ditemukan oleh para arkeolog. Beberapa di antaranya adalah:
- Kapak Persegi dan Kapak Lonjong: Alat utama yang digunakan untuk bertani dan berburu.
- Gerabah: Digunakan untuk menyimpan makanan dan air.
- Dolmen dan Menhir: Struktur batu besar yang digunakan untuk keperluan ritual keagamaan atau pemakaman.
- Permukiman Tetap: Situs-situs arkeologi seperti Çatalhöyük di Turki menunjukkan adanya rumah-rumah permanen yang dibangun dari batu dan tanah liat.
Pengaruh Zaman Neolitikum terhadap Peradaban Modern
Zaman Neolitikum membawa perubahan besar yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia hingga saat ini. Beberapa dampak penting dari periode ini meliputi:
a. Awal Mula Pertanian dan Peternakan
Pertanian yang dimulai pada masa Neolitikum menjadi dasar bagi perkembangan ekonomi manusia. Hingga kini, pertanian masih menjadi sektor penting dalam perekonomian dunia.
b. Munculnya Permukiman dan Kota
Karena manusia mulai menetap, muncullah desa-desa yang kemudian berkembang menjadi kota dan peradaban besar.
c. Perkembangan Teknologi dan Kerajinan
Teknologi pengolahan batu, pembuatan gerabah, serta teknik menenun yang berkembang di masa ini menjadi cikal bakal berbagai inovasi di masa depan.
d. Sistem Sosial dan Kepercayaan
Pada masa ini, manusia mulai mengenal kepemimpinan, pembagian kerja, serta sistem kepercayaan yang akhirnya berkembang menjadi agama-agama besar dunia.
Baca juga: Mesolitikum (Zaman Batu Madya): Sejarah, Ciri-Ciri, dan Kehidupan Manusia Purba
Zaman Neolitikum merupakan era penting dalam sejarah manusia yang ditandai dengan perubahan besar dalam pola hidup, teknologi, dan sistem sosial. Manusia mulai mengenal pertanian, peternakan, serta menetap dalam permukiman tetap. Berbagai inovasi yang berkembang pada masa ini menjadi dasar bagi peradaban modern.
Perubahan yang terjadi pada Zaman Batu Muda ini memberikan dampak yang masih terasa hingga saat ini, mulai dari teknik bercocok tanam, sistem sosial, hingga teknologi alat-alat rumah tangga. Oleh karena itu, memahami Neolitikum adalah kunci untuk memahami evolusi peradaban manusia.
Referensi:
- Diamond, Jared. Guns, Germs, and Steel: The Fates of Human Societies. W.W. Norton & Company, 1997.
- Scarre, Chris. The Human Past: World Prehistory and the Development of Human Societies. Thames & Hudson, 2018.
- Renfrew, Colin, dan Bahn, Paul. Archaeology: Theories, Methods, and Practice. Thames & Hudson, 2016.
- Website National Geographic: www.nationalgeographic.com
- Artikel Smithsonian Institution: www.smithsonianmag.com