Websejarah.com – Mata pencaharian manusia di zaman prasejarah merupakan faktor penting dalam evolusi peradaban. Sebelum mengenal pertanian dan teknologi modern, manusia purba mengandalkan kemampuan berburu, meramu, dan kemudian bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Aktivitas ini berkembang seiring perubahan zaman, kondisi lingkungan, serta perkembangan kecerdasan manusia.
Artikel ini akan membahas berbagai bentuk mata pencaharian manusia pada zaman prasejarah berdasarkan tahapan perkembangan peradaban mereka. Dengan memahami sejarah ini, kita dapat melihat bagaimana cara hidup manusia berubah dari waktu ke waktu dan bagaimana inovasi dalam mencari nafkah telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia.
Daftar isi artikel
Tahapan Mata Pencaharian di Zaman Prasejarah
Secara umum, kehidupan manusia di zaman prasejarah terbagi menjadi beberapa periode utama, yaitu:
- Paleolitikum (Zaman Batu Tua) – Berburu dan Meramu
- Mesolitikum (Zaman Batu Madya) – Transisi dari Berburu ke Bercocok Tanam
- Neolitikum (Zaman Batu Baru) – Pertanian dan Peternakan
- Zaman Logam – Perdagangan dan Kerajinan
Setiap tahapan memiliki sistem mata pencaharian yang berbeda-beda. Berikut ini adalah penjelasan rinci dari masing-masing periode tersebut.
1. Zaman Paleolitikum: Berburu dan Meramu
Zaman Paleolitikum atau Zaman Batu Tua berlangsung sekitar 2,5 juta hingga 10.000 tahun yang lalu. Pada periode ini, manusia belum mengenal pertanian dan hidup secara nomaden (berpindah-pindah) untuk mencari makanan.
Ciri-ciri mata pencaharian di Zaman Paleolitikum:
- Berburu hewan liar: Manusia menggunakan alat sederhana dari batu dan kayu untuk memburu hewan seperti mamut, rusa, dan kerbau liar.
- Mengumpulkan makanan dari alam: Mereka mengandalkan buah-buahan, umbi-umbian, biji-bijian, dan tanaman liar sebagai sumber makanan.
- Memanfaatkan api: Api digunakan untuk memasak makanan dan menghangatkan diri di lingkungan yang dingin.
Dampak terhadap kehidupan manusia:
- Mereka hidup dalam kelompok kecil untuk mempermudah berburu dan berbagi makanan.
- Belum ada pemukiman tetap karena mereka selalu berpindah mengikuti ketersediaan sumber makanan.
- Peralatan masih sangat sederhana, terbuat dari batu kasar yang belum diasah.
2. Zaman Mesolitikum: Transisi Menuju Pertanian
Pada Zaman Mesolitikum atau Zaman Batu Madya (sekitar 10.000–8.000 SM), manusia mulai mengalami perubahan dalam sistem mata pencaharian. Mereka masih berburu dan meramu, tetapi sudah mulai menetap di satu tempat untuk waktu yang lebih lama.
Ciri-ciri mata pencaharian di Zaman Mesolitikum:
- Berburu dengan alat yang lebih maju: Panah dan tombak mulai digunakan untuk berburu hewan dengan lebih efisien.
- Menangkap ikan: Manusia mulai menggunakan jaring dan alat pancing sederhana.
- Bercocok tanam dalam skala kecil: Mereka mulai menanam tanaman liar yang berguna bagi kehidupan.
- Domestikasi hewan: Beberapa hewan mulai dijinakkan untuk kebutuhan makanan dan tenaga kerja.
Dampak terhadap kehidupan manusia:
- Mulai muncul pemukiman semi-permanen di daerah yang dekat dengan sumber air.
- Peningkatan jumlah penduduk karena ketersediaan makanan lebih stabil.
- Munculnya budaya awal dalam pembuatan tembikar dan anyaman.
Baca juga: Seni dan Budaya Manusia di Zaman Prasejarah
3. Zaman Neolitikum: Pertanian dan Peternakan
Zaman Neolitikum (sekitar 8.000–3.000 SM) menandai perubahan besar dalam cara manusia mencari nafkah. Pada masa ini, manusia mulai hidup menetap karena sudah mengenal pertanian dan peternakan.
Ciri-ciri mata pencaharian di Zaman Neolitikum:
- Bercocok tanam secara intensif: Manusia mulai membudidayakan tanaman seperti padi, gandum, dan jagung.
- Beternak hewan: Hewan seperti sapi, kambing, dan ayam mulai dipelihara untuk diambil daging, susu, dan tenaganya.
- Membuat alat pertanian: Kapak batu yang diasah mulai digunakan untuk mengolah tanah dan menebang pohon.
- Penyimpanan makanan: Hasil pertanian disimpan untuk digunakan saat musim paceklik.
Dampak terhadap kehidupan manusia:
- Munculnya desa-desa kecil sebagai permukiman tetap.
- Perdagangan mulai berkembang karena adanya surplus hasil pertanian.
- Struktur sosial mulai terbentuk dengan adanya pembagian kerja antara petani, pengrajin, dan pemimpin komunitas.
4. Zaman Logam: Perdagangan dan Kerajinan
Pada Zaman Logam (sekitar 3.000 SM ke atas), manusia semakin berkembang dalam bidang ekonomi dengan adanya kemampuan mengolah logam.
Ciri-ciri mata pencaharian di Zaman Logam:
- Pengolahan logam: Manusia mulai membuat peralatan dari perunggu, besi, dan tembaga.
- Kerajinan tangan berkembang: Manusia membuat perhiasan, senjata, dan alat rumah tangga dari logam.
- Perdagangan mulai berkembang: Adanya sistem barter untuk menukar hasil pertanian, ternak, dan kerajinan.
Dampak terhadap kehidupan manusia:
- Masyarakat menjadi lebih kompleks dengan adanya kelas sosial.
- Kota-kota kecil mulai berkembang menjadi pusat perdagangan.
- Peradaban semakin maju dengan adanya sistem administrasi dan pemerintahan.
Baca juga: Sistem Kepercayaan Manusia di Zaman Prasejarah
Mata pencaharian manusia di zaman prasejarah mengalami perubahan besar dari waktu ke waktu. Awalnya, manusia hanya mengandalkan berburu dan meramu, tetapi seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan, mereka mulai mengenal pertanian, peternakan, dan akhirnya perdagangan.
Perubahan ini tidak hanya berdampak pada cara mereka mencari makanan, tetapi juga membentuk peradaban manusia secara keseluruhan. Pemahaman tentang sejarah mata pencaharian manusia di zaman prasejarah memberikan wawasan berharga tentang bagaimana nenek moyang kita bertahan hidup dan berkembang hingga mencapai era modern seperti sekarang.
Referensi:
- Diamond, Jared. Guns, Germs, and Steel: The Fates of Human Societies. W.W. Norton & Company, 1997.
- Bellwood, Peter. First Farmers: The Origins of Agricultural Societies. Blackwell Publishing, 2005.
- Barker, Graeme. The Agricultural Revolution in Prehistory: Why Did Foragers Become Farmers? Oxford University Press, 2006.