websejarah.com – September merupakan bulan ke-9 dalam kalender Masehi yang dimulai dari tanggal 1 sampai tanggal 30. Sejak bulan ini digunakan, banyak sekali peristiwa sejarah di dunia pada setiap tanggalnya. Berikut catatan peristiwa bersejarah bulan april menurut tanggalnya.
Bulan September sering dianggap sebagai momen transisi. Di belahan bumi utara, September menandai akhir musim panas dan datangnya musim gugur, sementara di belahan bumi selatan menjadi awal musim semi. Namun lebih dari sekadar pergantian musim, September menyimpan banyak catatan sejarah penting yang memengaruhi perjalanan bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.
Artikel ini akan mengajak Anda menjelajahi peristiwa bersejarah di bulan September dengan gaya cerita yang santai, namun tetap kaya data ilmiah dan fakta sejarah. Mari kita mulai dari makna bulan September itu sendiri, lalu menelusuri peristiwa dunia dan nasional yang membentuk perjalanan sejarah manusia.
Kata September berasal dari bahasa Latin “septem” yang berarti tujuh. Pada kalender Romawi kuno, September awalnya adalah bulan ketujuh sebelum akhirnya bergeser menjadi bulan kesembilan ketika kalender Julian dan kemudian Gregorian diperkenalkan. Pergeseran ini mencerminkan bagaimana sistem penanggalan terus berkembang mengikuti kebutuhan politik, agama, dan sains.
Di berbagai kebudayaan, September sering dikaitkan dengan panen, perayaan, dan transisi kehidupan. Misalnya, bangsa Romawi merayakan festival “Ludi Romani” untuk menghormati dewa Jupiter. Sementara di Jawa, bulan September biasanya bertepatan dengan musim panen padi kedua, sehingga kerap dihubungkan dengan syukuran hasil bumi.
Tidak ada peristiwa modern yang lebih melekat dengan kata “September” selain tragedi 11 September 2001. Serangan teroris yang menabrakkan pesawat ke gedung World Trade Center di New York dan Pentagon di Washington DC menewaskan hampir 3.000 orang. Peristiwa ini bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga mengubah peta geopolitik dunia.
Amerika Serikat meluncurkan perang melawan teror, menyerang Afghanistan, dan memperketat sistem keamanan global. Hingga kini, dampaknya masih terasa, termasuk perubahan dalam kebijakan penerbangan internasional dan cara negara-negara memandang ancaman terorisme.
Pada 17 September 1978, Presiden Mesir Anwar Sadat dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin menandatangani Perjanjian Camp David dengan mediasi Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam upaya perdamaian Timur Tengah.
Walaupun tidak menyelesaikan semua konflik, perjanjian ini membuktikan bahwa diplomasi bisa menjadi jalan keluar dari konflik berkepanjangan.
Tanggal 1 September 1939, Jerman Nazi menyerang Polandia, yang kemudian memicu Perang Dunia II. Dalam hitungan hari, Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Peristiwa ini mengubah wajah dunia, memicu kehancuran besar, serta melahirkan PBB setelah perang usai.
Di Amerika Latin, September juga punya makna besar. Pada 16 September 1810, Miguel Hidalgo y Costilla memimpin pemberontakan yang dikenal sebagai “Grito de Dolores”. Teriakan itu menjadi simbol awal perjuangan rakyat Meksiko melawan penjajahan Spanyol. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Meksiko.
Salah satu peristiwa diplomasi penting dalam sejarah Indonesia terjadi pada September 1946 ketika dimulai perundingan Linggarjati. Walau perjanjian ini baru ditandatangani pada Maret 1947, September menjadi bulan awal pembicaraan yang menentukan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda.
Pada tanggal 30 September 1960, Presiden Soekarno berpidato di Sidang Umum PBB dengan judul “To Build the World Anew”. Pidato ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara Non-Blok yang menolak hegemoni negara besar dan menyerukan tatanan dunia baru yang adil.
Peristiwa paling kelam dalam sejarah Indonesia modern adalah G30S pada malam 30 September 1965. Sejumlah jenderal TNI Angkatan Darat diculik dan dibunuh. Peristiwa ini menjadi titik balik politik Indonesia yang berujung pada jatuhnya Presiden Soekarno dan naiknya Soeharto ke tampuk kekuasaan.
Tragedi ini juga melahirkan konflik sosial, pembantaian massal, serta trauma nasional yang masih menjadi perdebatan hingga kini.
Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang Kuniaki Koiso menjanjikan kemerdekaan untuk Indonesia di masa depan. Janji inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dibentuknya BPUPKI dan PPKI, yang pada akhirnya mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Selain peristiwa politik, bulan September juga menjadi saksi lahirnya tokoh-tokoh penting dunia. Misalnya, Michael Faraday, ilmuwan besar dalam bidang elektromagnetisme, lahir pada 22 September 1791. Penemuan-penemuannya menjadi dasar teknologi listrik yang kita gunakan hari ini.
Dalam dunia sastra, September identik dengan lahirnya penyair besar seperti Johann Wolfgang von Goethe (28 Agustus tapi diperingati di September di beberapa kalender budaya) yang karyanya banyak dipelajari di dunia Barat.
Di banyak budaya, September adalah bulan perayaan. Misalnya:
Di Jepang, terdapat “Respect for the Aged Day” yang jatuh pada minggu ketiga September.
Di Jawa, bulan ini sering bertepatan dengan bulan Sura dalam kalender Jawa-Islam yang dianggap sakral dan penuh ritual.
Di Amerika, September dikenal sebagai awal tahun akademik baru, yang mencerminkan semangat belajar dan transisi kehidupan.
Mempelajari sejarah September bukan hanya soal mengingat tanggal dan peristiwa. Lebih dari itu, September mengajarkan kita bahwa waktu menyimpan lapisan makna. Ada tragedi yang membuat kita berduka, ada pula momen diplomasi yang mengajarkan damai, serta janji-janji kemerdekaan yang memberi harapan.
Bagi bangsa Indonesia, September mengingatkan pada diplomasi, perlawanan, tragedi, sekaligus inspirasi untuk terus membangun negeri. Bagi dunia, September adalah bulan yang mencatat lahirnya perang, perdamaian, dan transformasi global.
Sejarah September penuh warna: dari tragedi 11 September di Amerika, awal Perang Dunia II, deklarasi kemerdekaan Meksiko, hingga peristiwa G30S di Indonesia. Semua itu membentuk perjalanan dunia dan memberi kita pelajaran tentang pentingnya perdamaian, kebersamaan, serta kewaspadaan terhadap konflik.
Dengan mengenal sejarah September, kita tidak hanya belajar tentang masa lalu, tetapi juga mengambil hikmah untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Temukan beberapa kata kunci yang di inginkan.