Perangkat Ajar PAI & BP Deep Learning Kurikulum Merdeka

websejarah.com – Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (PAI & BP) memiliki peran sentral dalam membentuk karakter peserta didik yang religius, berakhlak mulia, dan berdaya saing global.

Dalam konteks Kurikulum Merdeka, perangkat ajar menjadi fondasi utama untuk menciptakan proses belajar yang adaptif dan bermakna.

Artikel ini mengulas secara mendalam bagaimana konsep Deep Learning diterapkan dalam pengembangan Perangkat Ajar PAI & BP Kurikulum Merdeka, serta bagaimana pendekatan ini memperkuat dimensi spiritual dan moral melalui teknologi pendidikan modern.

Download contoh Perangkat Ajar PAI & BP Deep Learning

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar PAI & BP Deep Learning semua kelas, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

SD/MI

  • Kelas 1 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 2 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 3 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 4 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 5 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 6 ( UNDUH DI SINI )

SMP/MTs

  • Kelas 7 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 8 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 9 ( UNDUH DI SINI )

SMA/MA

  • Kelas 10 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 11 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 12 ( UNDUH DI SINI )

Konsep Dasar Perangkat Ajar PAI & BP dalam Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, fleksibel, dan kontekstual. Dalam mata pelajaran PAI & BP, perangkat ajar meliputi:

  1. Capaian Pembelajaran (CP): Menjabarkan kompetensi yang harus dicapai peserta didik di setiap fase.
  2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): Menyusun langkah-langkah logis menuju capaian pembelajaran.
  3. Modul Ajar: Panduan terstruktur yang mencakup kegiatan pembelajaran, asesmen, dan refleksi nilai.

Ketiga komponen ini tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga menjadi jembatan antara tujuan pendidikan nasional dan perkembangan kompetensi spiritual peserta didik.

Integrasi Deep Learning dalam Pembelajaran PAI & BP

Istilah Deep Learning dalam konteks pendidikan tidak hanya merujuk pada kecerdasan buatan (AI), tetapi juga pada pembelajaran mendalam sebuah proses di mana peserta didik memahami makna, menerapkan nilai, dan merefleksikan konsep secara kritis.

Menurut penelitian dari Biggs dan Tang (2011), pembelajaran mendalam menghasilkan pemahaman konseptual yang lebih kuat dibanding pembelajaran permukaan (surface learning). Dalam PAI & BP, pendekatan ini mendorong siswa untuk:

  • Mengaitkan nilai-nilai Islam dengan kehidupan sehari-hari.
  • Mengembangkan kesadaran moral dan spiritual secara reflektif.
  • Melibatkan emosi, pemikiran kritis, dan pengalaman sosial dalam memahami ajaran agama.

Dengan dukungan teknologi digital, seperti learning management system (LMS) dan media interaktif, guru dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih personal, kolaboratif, dan kontekstual.

Struktur Perangkat Ajar PAI & BP Berbasis Deep Learning

Perangkat ajar berbasis Deep Learning disusun secara sistematis untuk mengoptimalkan keterlibatan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. Adapun komponennya meliputi:

1. Capaian Pembelajaran (CP)

CP pada Kurikulum Merdeka untuk PAI & BP berorientasi pada empat dimensi utama:

  • Spiritualitas: Menumbuhkan keimanan dan ketakwaan.
  • Moralitas: Menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam tindakan.
  • Kognitif: Memahami ajaran agama secara rasional dan ilmiah.
  • Sosial: Menerapkan prinsip akhlakul karimah dalam kehidupan masyarakat.

2. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

ATP dirancang berbasis konsep scaffolding learning membangun pengetahuan secara bertahap dari yang sederhana menuju kompleks. Dalam konteks PAI & BP, guru menuntun siswa untuk mengaitkan konsep iman, ibadah, dan akhlak dengan realitas sosial.

3. Modul Ajar Digital

Modul ajar berbasis digital memperluas akses dan kreativitas guru. Beberapa elemen penting di dalamnya meliputi:

  • Materi visual interaktif seperti video kisah nabi atau simulasi nilai-nilai Islam.
  • Aktivitas kolaboratif, misalnya diskusi reflektif atau proyek berbasis komunitas.
  • Asesmen autentik yang menilai pemahaman melalui praktik, bukan hafalan.

Prinsip Pembelajaran Deep Learning dalam PAI & BP

Penerapan Deep Learning dalam PAI & BP dapat mengikuti enam prinsip utama menurut Entwistle (2018):

  1. Keterkaitan Makna (Meaningful Connection): Siswa menghubungkan nilai agama dengan pengalaman hidup nyata.
  2. Refleksi dan Evaluasi Diri: Peserta didik diajak merenungi perilaku, motivasi, dan nilai yang diyakini.
  3. Kemandirian Belajar: Guru berperan sebagai fasilitator yang memberi ruang eksplorasi.
  4. Interaksi Sosial: Kolaborasi antar siswa membangun empati dan solidaritas keagamaan.
  5. Kontekstualisasi Nilai: Pembelajaran disesuaikan dengan konteks lokal dan budaya siswa.
  6. Integrasi Teknologi: Menggunakan media digital untuk memperkuat pemahaman konseptual dan spiritual.

Implementasi Teknologi dalam Perangkat Ajar PAI & BP

Kurikulum Merdeka memberi kebebasan bagi guru untuk memanfaatkan teknologi sesuai kebutuhan pembelajaran. Beberapa contoh penerapan teknologi berbasis Deep Learning antara lain:

  • Artificial Intelligence (AI): Memberikan umpan balik otomatis terhadap jawaban reflektif siswa.
  • Augmented Reality (AR): Menampilkan kisah sejarah Islam secara imersif untuk memperkuat konteks.
  • Learning Analytics: Menganalisis perkembangan spiritual dan kognitif siswa berdasarkan data interaksi digital.

Hasil studi dari UNESCO (2023) menunjukkan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan agama meningkatkan retensi nilai moral hingga 35% dibanding metode konvensional. Hal ini menegaskan pentingnya inovasi pedagogis yang berakar pada data ilmiah dan nilai spiritual.

Strategi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Mendalam

Agar perangkat ajar PAI & BP berbasis Deep Learning berjalan efektif, guru perlu menerapkan strategi pedagogis berikut:

  1. Desain Pembelajaran Kolaboratif: Guru mengintegrasikan kegiatan kelompok untuk memahami makna ibadah, toleransi, dan kejujuran.
  2. Proyek Keagamaan Berbasis Komunitas: Peserta didik melakukan aksi nyata seperti bakti sosial, kajian lingkungan, atau kampanye etika digital Islami.
  3. Refleksi Spiritual Digital: Menggunakan platform jurnal digital untuk menulis refleksi keagamaan harian.
  4. Asesmen Otentik: Penilaian berbasis observasi, portofolio, dan presentasi keagamaan yang menilai karakter secara menyeluruh.

Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan hasil belajar, tetapi juga membentuk kepribadian islami yang kokoh di tengah tantangan era digital.

Dampak Penerapan Deep Learning terhadap Profil Pelajar Pancasila

Kurikulum Merdeka mengusung visi Profil Pelajar Pancasila, yang memiliki enam dimensi karakter utama. Pembelajaran PAI & BP berbasis Deep Learning mendukung seluruh dimensi tersebut:

  1. Beriman, Bertakwa, dan Berakhlak Mulia: Siswa memahami nilai Islam secara utuh dan kontekstual.
  2. Berkebinekaan Global: Menghargai perbedaan keyakinan dalam bingkai toleransi.
  3. Gotong Royong: Menerapkan nilai kebersamaan melalui kegiatan sosial.
  4. Mandiri: Mampu mengelola waktu ibadah dan tanggung jawab pribadi.
  5. Bernalar Kritis: Menganalisis isu sosial dari perspektif ajaran Islam.
  6. Kreatif: Menyampaikan nilai keagamaan melalui media digital dan karya seni Islami.

Dengan demikian, perangkat ajar berbasis Deep Learning bukan hanya mendukung capaian akademik, tetapi juga membentuk pelajar berkarakter dan berdaya spiritual tinggi.

Tantangan dan Solusi dalam Penerapan

Beberapa tantangan yang dihadapi dalam implementasi perangkat ajar PAI & BP berbasis Deep Learning antara lain:

  • Keterbatasan Literasi Digital Guru. Solusinya adalah pelatihan berkelanjutan dan pendampingan teknologi.
  • Keterbatasan Infrastruktur Sekolah. Pemanfaatan sumber daya digital gratis dan kolaborasi antar sekolah menjadi langkah efektif.
  • Perbedaan Kemampuan Peserta Didik. Guru dapat menerapkan pendekatan diferensiasi sesuai gaya belajar dan tingkat pemahaman siswa.

Perangkat Ajar PAI & BP Deep Learning Kurikulum Merdeka merupakan inovasi pendidikan yang menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan pendekatan teknologi dan pedagogi modern.

Melalui pembelajaran mendalam, peserta didik tidak hanya memahami ajaran agama secara tekstual, tetapi juga menginternalisasi nilai-nilai moral dalam kehidupan nyata.

Dengan penerapan yang konsisten, dukungan teknologi, dan penguatan kapasitas guru, Kurikulum Merdeka dapat melahirkan generasi pelajar yang beriman, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan global.

Inilah arah baru pendidikan agama yang tidak hanya mengajarkan teks, tetapi juga membangun konteks menuju pendidikan Islam yang humanis, digital, dan berkelanjutan.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Artikel Terkait
Perangkat Ajar Sosiologi Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Sosiologi Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Teater Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Teater Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Tari Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Tari Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Rupa Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Rupa Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Musik Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Musik Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Prakarya Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Prakarya Deep Learning Kurikulum Merdeka