websejarah.com – Pendidikan di Indonesia terus mengalami transformasi signifikan melalui penerapan Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan secara nasional sejak 2022.
Salah satu inovasi utama dalam implementasi kurikulum ini adalah penyusunan Perangkat Ajar Kelas 10 SMA/MA yang menekankan pada kebebasan belajar, diferensiasi pembelajaran, serta pembentukan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila.
Perangkat ajar menjadi elemen kunci yang menghubungkan filosofi kurikulum dengan praktik pembelajaran di kelas.
Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek, 2024), perangkat ajar Kurikulum Merdeka dirancang untuk membantu guru menciptakan pengalaman belajar yang kontekstual, interaktif, dan relevan dengan kehidupan nyata.
Untuk mendapatkan Perangkat Ajar Deep Learning Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Perangkat ajar adalah kumpulan dokumen yang berisi rancangan dan panduan pelaksanaan pembelajaran. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, perangkat ajar tidak sekadar kumpulan administrasi, melainkan panduan dinamis untuk menciptakan pembelajaran bermakna.
Menurut Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar, 2023), perangkat ajar mencakup tiga komponen utama, yaitu:
Ketiga komponen ini saling berkaitan untuk memastikan proses belajar mengajar berorientasi pada kompetensi, bukan sekadar penyelesaian materi.
Penyusunan perangkat ajar Kelas 10 SMA/MA memiliki beberapa tujuan strategis:
Secara ilmiah, pendekatan berbasis kompetensi dan diferensiasi terbukti meningkatkan motivasi dan hasil belajar.
Studi dari UNESCO (2022) menunjukkan bahwa siswa yang terlibat aktif dalam proses belajar berbasis proyek memiliki peningkatan pemahaman konsep sebesar 25–35% dibandingkan pembelajaran konvensional.
Perangkat ajar Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka disusun mengikuti struktur yang memfasilitasi guru dalam setiap tahap pembelajaran. Berikut unsur-unsur utama yang harus ada dalam perangkat ajar:
Agar perangkat ajar relevan dan berkualitas, pengembangannya perlu memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
Dalam era digital, perangkat ajar tidak hanya berupa dokumen fisik, tetapi juga dapat dikembangkan secara digital. Banyak satuan pendidikan kini menggunakan platform Merdeka Mengajar yang disediakan Kemendikbudristek untuk mengakses, berbagi, dan mengadaptasi modul ajar.
Menurut data Kemendikbudristek (2024), lebih dari 3,2 juta guru telah menggunakan platform Merdeka Mengajar untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi.
Penggunaan platform ini terbukti meningkatkan efisiensi penyusunan perangkat ajar hingga 40% dan memperluas kolaborasi antarpendidik di seluruh Indonesia.
Guru juga dapat mengintegrasikan perangkat ajar dengan aplikasi pembelajaran seperti Google Classroom, Canva for Education, atau Quizizz untuk memperkaya kegiatan belajar. Integrasi ini mendorong pembelajaran aktif dan berbasis pengalaman nyata.
Kurikulum Merdeka memberikan ruang fleksibel bagi sekolah untuk mengembangkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Beberapa tema projek yang direkomendasikan untuk Kelas 10 antara lain:
Dalam pelaksanaannya, perangkat ajar harus mendukung pelaksanaan P5 melalui kegiatan lintas disiplin yang mengintegrasikan berbagai mata pelajaran, seperti Biologi, Sosiologi, Ekonomi, dan Bahasa Indonesia.
Walau memiliki banyak keunggulan, implementasi perangkat ajar Kelas 10 Kurikulum Merdeka menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya:
Implementasi perangkat ajar yang tepat menghasilkan peningkatan signifikan terhadap mutu pembelajaran.
Berdasarkan hasil evaluasi Kemendikbudristek (2023), sekolah yang menerapkan Kurikulum Merdeka dengan perangkat ajar lengkap mengalami peningkatan hasil asesmen nasional sebesar 18% dalam literasi dan 22% dalam numerasi dibandingkan sekolah dengan pendekatan konvensional.
Selain itu, siswa menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis, kolaborasi, dan kreativitas yang merupakan kompetensi utama abad ke-21.
Perangkat Ajar Kelas 10 SMA/MA Kurikulum Merdeka bukan sekadar dokumen administrasi, melainkan alat strategis untuk mewujudkan pembelajaran bermakna dan berpusat pada peserta didik.
Dengan desain yang fleksibel, berbasis kompetensi, dan berorientasi pada Profil Pelajar Pancasila, perangkat ajar menjadi fondasi penting bagi transformasi pendidikan Indonesia menuju generasi emas 2045.
Guru, kepala sekolah, dan satuan pendidikan diharapkan terus berinovasi dalam mengembangkan perangkat ajar yang adaptif terhadap perubahan zaman dan teknologi.
Dengan demikian, tujuan utama Kurikulum Merdeka untuk menciptakan peserta didik yang mandiri, kritis, dan berkarakter dapat terwujud secara nyata.