Perangkat Ajar IPAS Deep Learning Kurikulum Merdeka

websejarah.com – Transformasi pendidikan di era digital menuntut inovasi dalam metode pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah penerapan Perangkat Ajar IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) berbasis Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka.

Konsep ini bukan sekadar penggabungan materi IPA dan IPS, tetapi juga penerapan pendekatan ilmiah berbasis data dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membentuk pemahaman mendalam (deep understanding) pada siswa.

Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran kontekstual dan berpusat pada peserta didik. Dalam konteks ini, IPAS hadir sebagai wadah integratif yang memungkinkan siswa memahami hubungan antarfenomena alam, sosial, dan teknologi.

Dengan memanfaatkan prinsip deep learning, pembelajaran IPAS menjadi lebih adaptif, reflektif, dan relevan dengan kehidupan nyata.

Download contoh Perangkat Ajar IPAS Deep Learning

Untuk mendapatkan Perangkat Ajar IPAS Deep Learning semua kelas, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:

  • Kelas 3 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 4 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 5 ( UNDUH DI SINI )
  • Kelas 6 ( UNDUH DI SINI )

Konsep Dasar Perangkat Ajar IPAS dalam Kurikulum Merdeka

Perangkat ajar IPAS merupakan seperangkat dokumen pembelajaran yang mencakup modul ajar, tujuan pembelajaran, asesmen, dan panduan proyek berbasis masalah.

Tujuannya adalah membantu guru melaksanakan pembelajaran yang terarah, adaptif, serta sesuai dengan capaian pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka.

Secara ilmiah, IPAS menggabungkan dua ranah ilmu besar:

  1. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), yang berfokus pada fenomena fisik, biologis, dan kimia.
  2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), yang membahas interaksi manusia dengan lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya.

Integrasi kedua bidang ini menciptakan pemahaman holistik yang mendorong siswa berpikir kritis, memecahkan masalah, serta membuat keputusan berdasarkan data dan fakta ilmiah.

Penerapan Deep Learning dalam Pembelajaran IPAS

Deep Learning dalam konteks pendidikan tidak hanya mengacu pada teknologi AI, tetapi juga pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning approach).

Pendekatan ini bertujuan agar siswa tidak sekadar menghafal fakta, tetapi mampu menganalisis, menghubungkan konsep, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata.

Beberapa karakteristik utama deep learning dalam pembelajaran IPAS antara lain:

  1. Pemahaman Konseptual yang Kuat – siswa diajak mengeksplorasi sebab-akibat fenomena alam dan sosial secara terintegrasi.
  2. Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis – siswa memecahkan masalah melalui eksperimen, observasi, dan diskusi.
  3. Kolaborasi dan Refleksi – guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing siswa bekerja dalam kelompok dan merefleksikan hasil pembelajaran.
  4. Pembelajaran Berbasis Data dan Teknologi – siswa memanfaatkan data ilmiah, simulasi digital, serta alat berbasis AI untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan.

Sebagai contoh, dalam topik perubahan iklim, siswa tidak hanya mempelajari efek rumah kaca secara teoritis, tetapi juga menganalisis data suhu global dan dampaknya terhadap sosial-ekonomi masyarakat melalui proyek berbasis riset.

Struktur dan Komponen Perangkat Ajar IPAS

Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar IPAS dirancang agar guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan konteks lokal siswa. Struktur umumnya mencakup:

  1. Capaian Pembelajaran (CP)
    Menjabarkan kompetensi yang diharapkan dicapai oleh peserta didik dalam satu fase.
  2. Tujuan Pembelajaran (TP)
    Menjabarkan langkah konkret yang mengarahkan siswa menuju capaian pembelajaran.
  3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
    Menyusun urutan logis antar tujuan pembelajaran agar siswa membangun pemahaman secara bertahap.
  4. Modul Ajar (RPP+)
    Memuat kegiatan pembelajaran, media, metode, dan asesmen formatif-sumatif.
  5. Proyek IPAS
    Proyek berbasis inkuiri ilmiah dan sosial, seperti “Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Lingkungan Sekitar” atau “Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan dan Ekonomi Lokal”.

Setiap komponen dirancang untuk mendukung pembelajaran aktif, kreatif, dan reflektif sesuai prinsip Kurikulum Merdeka.

Manfaat Deep Learning dalam Pembelajaran IPAS

Penerapan pendekatan deep learning dalam perangkat ajar IPAS memberikan berbagai manfaat ilmiah dan pedagogis:

  1. Meningkatkan Pemahaman Mendalam
    Penelitian pendidikan dari University of Queensland (2023) menunjukkan bahwa pendekatan deep learning meningkatkan retensi konsep ilmiah hingga 40% dibandingkan pembelajaran tradisional.
  2. Mendorong Literasi Sains dan Sosial
    Melalui integrasi IPA dan IPS, siswa belajar menilai dampak sains terhadap kehidupan sosial dan lingkungan.
  3. Menumbuhkan Kompetensi Abad 21
    Deep learning menumbuhkan keterampilan 4C (Critical Thinking, Creativity, Collaboration, Communication) yang menjadi fokus global education framework UNESCO.
  4. Menyiapkan Siswa untuk Tantangan Global
    Dengan pendekatan interdisipliner, siswa terbiasa memandang masalah dunia dari perspektif ilmiah dan sosial sekaligus, seperti perubahan iklim, energi terbarukan, dan keberlanjutan ekonomi.
  5. Mempermudah Guru dalam Diferensiasi Pembelajaran
    Kurikulum Merdeka menekankan diferensiasi; perangkat ajar IPAS berbasis deep learning memungkinkan guru mengatur kedalaman dan keluasan materi sesuai kemampuan siswa.

Strategi Implementasi di Sekolah

Agar perangkat ajar IPAS berbasis deep learning dapat diimplementasikan secara efektif, diperlukan strategi yang terencana dan berbasis bukti ilmiah. Beberapa langkah penting antara lain:

  1. Pelatihan Guru dan Workshop Kurikulum Merdeka
    Guru perlu memahami konsep integratif IPAS, literasi data, dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek.
  2. Pemanfaatan Teknologi Digital
    Platform pembelajaran seperti Google Workspace for Education, Canva for Education, dan Lab Virtual (PhET Simulation) membantu guru mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran IPAS.
  3. Kegiatan Riset Mini di Kelas
    Siswa dilibatkan dalam penelitian sederhana seperti uji air, studi ekosistem lokal, atau survei sosial berbasis data lingkungan.
  4. Kolaborasi dengan Komunitas dan Industri
    Sekolah dapat bekerja sama dengan lembaga riset, universitas, dan komunitas lokal untuk memperkaya pengalaman belajar.
  5. Asesmen Otentik dan Reflektif
    Evaluasi tidak hanya mengukur hasil akhir, tetapi juga proses berpikir, sikap ilmiah, dan refleksi siswa terhadap pengalaman belajarnya.

Dampak terhadap Ekosistem Pendidikan Nasional

Implementasi perangkat ajar IPAS berbasis deep learning di berbagai sekolah Indonesia menunjukkan hasil positif.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024, 78% guru yang menerapkan pembelajaran IPAS dengan pendekatan proyek melaporkan peningkatan partisipasi aktif siswa di kelas.

Selain itu, hasil survei internal Balitbangdiklat Kemendikbudristek menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran IPAS berbasis deep learning menunjukkan peningkatan skor literasi sains sebesar 23% dalam asesmen diagnostik formatif.

Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran mendalam tidak hanya berdampak pada kognisi, tetapi juga afektif dan psikomotorik siswa.

Tantangan dan Solusi Implementasi

Meski memiliki banyak keunggulan, implementasi perangkat ajar IPAS berbasis deep learning menghadapi sejumlah tantangan, seperti:

  1. Keterbatasan Sumber Daya dan Sarana Laboratorium.
    Solusinya adalah menggunakan pendekatan virtual lab dan simulasi digital yang hemat biaya.
  2. Kesiapan Guru dalam Desain Pembelajaran Interdisipliner.
    Solusi: program pendampingan guru dan pelatihan berbasis komunitas (Learning Community).
  3. Perbedaan Latar Belakang Siswa dan Ketersediaan Teknologi.
    Solusi: diferensiasi pembelajaran dan penggunaan media sederhana berbasis konteks lokal.

Dengan dukungan kebijakan pendidikan dan teknologi, tantangan tersebut dapat diatasi secara bertahap menuju sistem pendidikan adaptif dan berkelanjutan.

Perangkat ajar IPAS Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka merupakan terobosan penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Melalui integrasi sains dan sosial, pendekatan ini membentuk siswa yang berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter ilmiah.

Deep learning tidak hanya menjadikan pembelajaran lebih bermakna, tetapi juga menumbuhkan kesadaran ilmiah dan sosial yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global.

Dengan dukungan guru profesional, teknologi pembelajaran, dan kebijakan yang berpihak pada inovasi, IPAS akan menjadi model pembelajaran masa depan yang berorientasi pada manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Artikel Terkait
Perangkat Ajar Sosiologi Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Sosiologi Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Teater Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Teater Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Tari Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Tari Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Rupa Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Rupa Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Musik Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Seni Musik Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Prakarya Deep Learning Kurikulum Merdeka

Perangkat Ajar Prakarya Deep Learning Kurikulum Merdeka