websejarah.com – Transformasi pendidikan di era digital menuntut inovasi dalam metode pembelajaran. Salah satu bentuk inovasi tersebut adalah penerapan Perangkat Ajar IPAS (Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial) berbasis Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka.
Konsep ini bukan sekadar penggabungan materi IPA dan IPS, tetapi juga penerapan pendekatan ilmiah berbasis data dan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membentuk pemahaman mendalam (deep understanding) pada siswa.
Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran kontekstual dan berpusat pada peserta didik. Dalam konteks ini, IPAS hadir sebagai wadah integratif yang memungkinkan siswa memahami hubungan antarfenomena alam, sosial, dan teknologi.
Dengan memanfaatkan prinsip deep learning, pembelajaran IPAS menjadi lebih adaptif, reflektif, dan relevan dengan kehidupan nyata.
Untuk mendapatkan Perangkat Ajar IPAS Deep Learning semua kelas, silahkan unduh melalui tautan yang kami sediakan di bawah ini:
Perangkat ajar IPAS merupakan seperangkat dokumen pembelajaran yang mencakup modul ajar, tujuan pembelajaran, asesmen, dan panduan proyek berbasis masalah.
Tujuannya adalah membantu guru melaksanakan pembelajaran yang terarah, adaptif, serta sesuai dengan capaian pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka.
Secara ilmiah, IPAS menggabungkan dua ranah ilmu besar:
Integrasi kedua bidang ini menciptakan pemahaman holistik yang mendorong siswa berpikir kritis, memecahkan masalah, serta membuat keputusan berdasarkan data dan fakta ilmiah.
Deep Learning dalam konteks pendidikan tidak hanya mengacu pada teknologi AI, tetapi juga pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning approach).
Pendekatan ini bertujuan agar siswa tidak sekadar menghafal fakta, tetapi mampu menganalisis, menghubungkan konsep, dan menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
Beberapa karakteristik utama deep learning dalam pembelajaran IPAS antara lain:
Sebagai contoh, dalam topik perubahan iklim, siswa tidak hanya mempelajari efek rumah kaca secara teoritis, tetapi juga menganalisis data suhu global dan dampaknya terhadap sosial-ekonomi masyarakat melalui proyek berbasis riset.
Dalam Kurikulum Merdeka, perangkat ajar IPAS dirancang agar guru dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan dan konteks lokal siswa. Struktur umumnya mencakup:
Setiap komponen dirancang untuk mendukung pembelajaran aktif, kreatif, dan reflektif sesuai prinsip Kurikulum Merdeka.
Penerapan pendekatan deep learning dalam perangkat ajar IPAS memberikan berbagai manfaat ilmiah dan pedagogis:
Agar perangkat ajar IPAS berbasis deep learning dapat diimplementasikan secara efektif, diperlukan strategi yang terencana dan berbasis bukti ilmiah. Beberapa langkah penting antara lain:
Implementasi perangkat ajar IPAS berbasis deep learning di berbagai sekolah Indonesia menunjukkan hasil positif.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2024, 78% guru yang menerapkan pembelajaran IPAS dengan pendekatan proyek melaporkan peningkatan partisipasi aktif siswa di kelas.
Selain itu, hasil survei internal Balitbangdiklat Kemendikbudristek menunjukkan bahwa siswa yang terlibat dalam pembelajaran IPAS berbasis deep learning menunjukkan peningkatan skor literasi sains sebesar 23% dalam asesmen diagnostik formatif.
Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran mendalam tidak hanya berdampak pada kognisi, tetapi juga afektif dan psikomotorik siswa.
Meski memiliki banyak keunggulan, implementasi perangkat ajar IPAS berbasis deep learning menghadapi sejumlah tantangan, seperti:
Dengan dukungan kebijakan pendidikan dan teknologi, tantangan tersebut dapat diatasi secara bertahap menuju sistem pendidikan adaptif dan berkelanjutan.
Perangkat ajar IPAS Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka merupakan terobosan penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Melalui integrasi sains dan sosial, pendekatan ini membentuk siswa yang berpikir kritis, kreatif, dan berkarakter ilmiah.
Deep learning tidak hanya menjadikan pembelajaran lebih bermakna, tetapi juga menumbuhkan kesadaran ilmiah dan sosial yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global.
Dengan dukungan guru profesional, teknologi pembelajaran, dan kebijakan yang berpihak pada inovasi, IPAS akan menjadi model pembelajaran masa depan yang berorientasi pada manusia dan kemajuan ilmu pengetahuan.