Pengantar Ilmu Sejarah bagi pembelajar masa lalu

websejarah.com – Mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah merupakan salah satu fondasi penting bagi mahasiswa pendidikan sejarah. Mata kuliah ini membekali mahasiswa dengan pemahaman menyeluruh mengenai pengertian sejarah sebagai ilmu, metode ilmiah dalam sejarah, serta penggunaan sumber sejarah.

Tujuannya adalah agar mahasiswa mampu memahami sifat-sifat ilmu sejarah, karakteristiknya, nilai-nilainya, dan kegunaannya, terutama sebagai wahana pendidikan.

Pengertian dan Asal-Usul Kata Sejarah

Kata “sejarah” memiliki berbagai akar bahasa:

  • Riwayat / Hikayat berarti cerita yang diambil dari kehidupan.
  • Kisah berarti cerita tentang kejadian nyata di masa lalu.
  • Dalam tradisi Islam, dikenal istilah tarikh.
  • Dalam bahasa Eropa:
    • Geschiedenis (Belanda) dan Geschichte (Jerman) berarti sesuatu yang telah terjadi.
    • History (Inggris) berasal dari bahasa Yunani historia yang berarti pengetahuan yang diperoleh melalui penyelidikan (inkuiri).
  • Dalam bahasa Arab, “sejarah” dikaitkan dengan kata syajaratun yang berarti pohon, silsilah, atau asal-usul.

Dari berbagai definisi, sejarah dapat dipahami sebagai rekaman dan interpretasi kejadian masa lampau, khususnya perilaku manusia, yang disusun secara kronologis dan ilmiah agar mudah dipahami.

Sejarah Sebagai Peristiwa, Kisah, dan Ilmu

Sejarah memiliki tiga dimensi:

  1. Sejarah sebagai Peristiwa – kejadian nyata yang telah berlalu, bersifat aktual dan tidak dapat diulang.
  2. Sejarah sebagai Kisah – hasil penyusunan fakta-fakta sejarah oleh sejarawan dalam bentuk narasi.
  3. Sejarah sebagai Ilmu – disusun secara sistematis, menggunakan metode kritis, analitis, dan imajinatif untuk merekonstruksi masa lalu.

Objek studi sejarah adalah manusia dan segala aktivitasnya, baik dalam kaitannya dengan alam maupun budaya. Dalam arti luas, mencakup masa sebelum tulisan (nirleka) hingga masa setelah dikenalnya tulisan.

Sejarah sebagai Ilmu

Sejarah memenuhi kriteria ilmu: sistematis, koheren, valid, akurat, objektif, memiliki hukum dan generalisasi, serta dapat memberikan prediksi (walau terbatas). Namun, berbeda dari ilmu alam yang mempelajari gejala yang dapat diulang di laboratorium, sejarah mempelajari peristiwa unik dan partikularistik yang hanya terjadi sekali. Oleh karena itu, sejarah bersifat diakronis (berurutan dalam waktu), ideografik (menggambarkan peristiwa khusus), dan sulit untuk diprediksi secara pasti.

Metodologi Sejarah

Metode sejarah mencakup tiga tahap utama:

  1. Heuristik – mencari dan menemukan sumber sejarah (tertulis, lisan, artefak).
  2. Kritik – menilai keaslian sumber (kritik eksternal) dan isi sumber (kritik internal).
  3. Historiografi – penafsiran, penjelasan, dan penulisan hasil penelitian dalam bentuk narasi sejarah.

Metode penelitian sejarah dilakukan dengan memilih topik yang tepat, mengumpulkan bukti, mencatat data penting, mengevaluasi secara kritis, lalu menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan yang komunikatif. Teknik yang digunakan bisa berupa studi pustaka, wawancara (oral history), observasi lapangan, hingga ekskavasi.

Sumber-Sumber Sejarah

Sumber sejarah dibedakan menjadi:

  • Primer (sumber asli, saksi langsung).
  • Sekunder (interpretasi dari sumber primer).
  • Tersier (ringkasan dari sumber sekunder).

Berdasarkan bentuknya, sumber sejarah bisa berupa dokumen, artefak, visual, lisan, maupun digital.

Sejarah Lisan dan Tradisi Lisan

  • Sejarah Lisan (Oral History) adalah metode wawancara dengan saksi atau pelaku langsung peristiwa.
  • Tradisi Lisan (Oral Tradition) adalah cerita yang diwariskan secara turun-temurun, seperti legenda, saga, atau mitos.

Keduanya penting, tetapi tradisi lisan sering mengandung unsur mitos dan tidak selalu memiliki urutan waktu yang jelas.

Perkembangan Historiografi

Historiografi modern (The New History) berbeda dengan sejarah tradisional (The Old History).

  • Sejarah lama cenderung deskriptif, berfokus pada peristiwa, pelaku terbatas, dan ruang lingkup sempit.
  • Sejarah baru bersifat multidimensional, analitis, kritis, mencakup ruang lingkup sosial yang lebih luas, dan mengajukan lebih banyak pertanyaan.

Ilmu Bantu Sejarah

Untuk memahami masa lalu, sejarawan menggunakan ilmu bantu seperti:

  • Paleontologi (fosil), Paleoantropologi (manusia purba), Arkeologi (eksplorasi artefak),
  • Paleografi dan Epigrafi (tulisan kuno), Numismatik (mata uang), Filologi (naskah kuno),
  • serta ilmu sosial seperti antropologi, sosiologi, psikologi, politik, ekonomi.

Kausalitas dan Eksplanasi Sejarah

Sejarah menjelaskan peristiwa melalui hubungan sebab-akibat (kausalitas), baik sebab langsung maupun tidak langsung.

Penjelasan sejarah tidak hanya mencatat apa, kapan, dan di mana, tetapi juga bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi.

Sejarawan berupaya memahami peristiwa dari dalam (internal meaning), sehingga mampu memberi makna pada data yang diperoleh.

Pembabakan (Periodisasi) Sejarah

Untuk memudahkan pemahaman, sejarah dibagi ke dalam periode-periode tertentu, baik secara temporal (jaman kuno, abad pertengahan, jaman baru, jaman modern) maupun tematis (politik, sosial, ekonomi).

Di Indonesia, periodisasi mencakup masa prasejarah, kerajaan-kerajaan awal, kerajaan-kerajaan Islam, masa kolonial, hingga kemerdekaan.

Fungsi dan Kegunaan Sejarah

Sejarah bukan hanya catatan masa lalu, tetapi juga memiliki fungsi mendidik dan menginspirasi:

  • Membantu masyarakat mengenal diri dan identitasnya.
  • Mengajarkan cara berpikir kritis dan imajinatif.
  • Memperluas wawasan, memperdalam simpati, dan meningkatkan kreativitas.
  • Menjadi sarana untuk belajar dari kesalahan dan keberhasilan masa lalu.

Dengan demikian, mata kuliah Pengantar Ilmu Sejarah tidak hanya mengajarkan fakta, tetapi juga mengajarkan cara berpikir sejarah: mengumpulkan bukti, menganalisis, menginterpretasi, dan menyajikannya dengan objektif.

Sejarah berfungsi sebagai jembatan antara masa lalu, masa kini, dan masa depan, sehingga mahasiswa dapat memahami dinamika manusia dan masyarakat secara lebih mendalam.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Artikel Terkait
Liputan Khusus Majalah Tempo : Republik Di Mata Indonesianis

Liputan Khusus Majalah Tempo : Republik Di Mata Indonesianis

Historisisme Baru dan Kesadaran Dekonstruktif: Kajian Kritis Terhadap Historiografi Indonesiasentris

Historisisme Baru dan Kesadaran Dekonstruktif: Kajian Kritis Terhadap Historiografi Indonesiasentris

Sejarah Lisan Orang Biasa, Sebuah Pengalaman Penelitian

Sejarah Lisan Orang Biasa, Sebuah Pengalaman Penelitian