Buku Liputan Khusus Tempo – Republik di Mata Indonesianis berisi kumpulan wawancara dan esai dari sejumlah Indonesianis, yaitu para sarjana dan peneliti asing yang mengkaji Indonesia secara serius.
Buku ini menghadirkan refleksi kritis tentang perjalanan sejarah, politik, budaya, dan masyarakat Indonesia dari sudut pandang luar, tetapi dengan wawasan yang mendalam.
Para Indonesianis melihat Indonesia sebagai negara dengan dinamika yang kompleks. Mereka mengamati bahwa bangsa ini memiliki keragaman etnis, budaya, dan agama yang luar biasa, yang menjadi kekuatan sekaligus tantangan.
Mereka memuji kemampuan Indonesia menjaga persatuan setelah kemerdekaan, tetapi juga mengkritisi berbagai problem politik, seperti korupsi, kesenjangan sosial, dan lemahnya penegakan hukum.
Beberapa Indonesianis menyoroti periode kolonial sebagai salah satu faktor pembentuk identitas nasional Indonesia.
Mereka melihat perjuangan kemerdekaan bukan hanya sebagai perang fisik melawan penjajah, tetapi juga sebagai perjuangan ideologis yang membentuk kesadaran kebangsaan.
Era pasca-kemerdekaan juga menjadi sorotan:
Para Indonesianis juga mengkaji dinamika budaya dan agama di Indonesia. Mereka melihat Islam di Indonesia sebagai unik karena cenderung moderat dan inklusif. Namun, mereka mengingatkan adanya arus konservatif yang menguat di era kontemporer.
Dari sisi sosial, mereka mencatat perubahan cepat akibat urbanisasi, globalisasi, dan perkembangan teknologi.
Hal ini menciptakan peluang, tetapi juga memunculkan masalah baru seperti ketimpangan digital dan konflik identitas.
Banyak Indonesianis memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama pasca-krisis 1998. Namun, mereka juga menyoroti masalah pemerataan: sebagian wilayah dan kelompok masyarakat masih tertinggal. Tantangan lain adalah ketergantungan pada ekspor bahan mentah dan kerentanan terhadap krisis global.
Secara umum, para Indonesianis menyampaikan harapan bahwa Indonesia dapat terus memperkuat demokrasi, menegakkan hukum, dan memajukan pendidikan.
Mereka percaya Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia dan pemain penting di Asia Tenggara, selama mampu mengelola pluralisme dan memberantas korupsi.
Buku ini memberikan cermin yang jujur bagi Indonesia: memperlihatkan kekuatan sekaligus kelemahan bangsa ini.
Perspektif para Indonesianis memperkaya pemahaman kita tentang perjalanan sejarah dan tantangan masa depan, serta mengajak pembaca untuk melihat Indonesia dengan kacamata kritis namun penuh harapan.