Historisisme Baru dan Kesadaran Dekonstruktif: Kajian Kritis Terhadap Historiografi Indonesiasentris

Narasi Lengkap – Historisisme (Bambang Purwanto)

Tulisan Historisisme karya Bambang Purwanto membahas secara mendalam aliran pemikiran historisisme dalam historiografi.

Historisisme dipahami sebagai sebuah pendekatan dalam ilmu sejarah yang menekankan pentingnya memahami peristiwa masa lalu dalam konteks waktunya, bukan dengan mengukurnya menggunakan nilai-nilai masa kini.

Pengertian Historisisme

Historisisme adalah pandangan bahwa setiap peristiwa sejarah bersifat unik, terjadi sekali, dan hanya dapat dipahami dengan menelusuri konteks spesifiknya.

Pendekatan ini menolak generalisasi berlebihan yang memaksakan hukum-hukum universal atas sejarah. Sejarah, menurut historisisme, adalah studi tentang individualitas – setiap peristiwa memiliki makna yang khas.

Bambang Purwanto menegaskan bahwa historisisme berbeda dengan positivisme. Jika positivisme menekankan hukum-hukum universal dan pengulangan gejala, historisisme justru menekankan keterkaitan antara peristiwa dan konteksnya.

Ini membuat sejarah lebih bersifat idiografis (menggambarkan sesuatu yang unik) daripada nomotetis (mencari hukum umum).

Asal-Usul dan Tokoh Historisisme

Historisisme berkembang kuat di Eropa, terutama Jerman, pada abad ke-19. Tokoh-tokoh penting aliran ini antara lain:

  • Leopold von Ranke – Bapak sejarah modern yang menekankan pentingnya sumber primer dan rekonstruksi sejarah “sebagaimana adanya” (wie es eigentlich gewesen).
  • Wilhelm Dilthey – Mengembangkan konsep Geisteswissenschaften (ilmu-ilmu kemanusiaan) yang menekankan pemahaman (verstehen) daripada penjelasan kausal semata.
  • Jacob Burckhardt – Melihat sejarah sebagai studi tentang budaya dan kehidupan manusia secara menyeluruh, bukan hanya politik.

Karakteristik Historisisme

Historisisme memiliki beberapa ciri utama:

  1. Kontekstual – menempatkan peristiwa dalam waktu dan ruang spesifiknya.
  2. Individualistis – menyoroti keunikan peristiwa dan aktor sejarah.
  3. Empiris – menekankan penggunaan sumber-sumber sejarah yang autentik.
  4. Non-teleologis – tidak menganggap sejarah bergerak menuju tujuan tertentu yang sudah ditentukan.
  5. Kritis – mendorong sejarawan melakukan kritik sumber secara ketat.

Peran Historisisme dalam Historiografi

Historisisme telah memberikan sumbangan besar bagi perkembangan ilmu sejarah. Aliran ini mendorong sejarawan untuk:

  • Menggunakan metode kritik sumber secara ketat.
  • Menulis sejarah berdasarkan dokumen primer.
  • Menghindari penilaian anakronistik (menilai masa lalu dengan kacamata masa kini).

Dengan demikian, historisisme melahirkan historiografi yang lebih objektif, meskipun tetap diakui bahwa objektivitas absolut sulit dicapai.

Kritik terhadap Historisisme

Bambang Purwanto juga mengulas kritik terhadap historisisme. Beberapa sarjana menilai historisisme terlalu fokus pada keunikan peristiwa sehingga sulit menghasilkan teori umum.

Selain itu, historisisme dianggap kurang memberikan solusi terhadap permasalahan masa kini karena terlalu terikat pada masa lalu.

Di era kontemporer, pendekatan ini diperkaya dengan teori sosial dan ilmu humaniora lainnya agar sejarah lebih relevan dengan persoalan modern.

Relevansi Historisisme

Meskipun mendapat kritik, historisisme tetap penting dalam dunia historiografi. Ia mengajarkan kita pentingnya empati sejarah mencoba memahami cara berpikir manusia di masa lalu sesuai dengan konteksnya.

Historisisme juga menjadi dasar bagi metodologi sejarah modern, terutama dalam hal penekanan pada sumber primer, kritik historis, dan rekonstruksi yang cermat.

Historisisme merupakan pilar penting dalam perkembangan ilmu sejarah. Ia mempengaruhi cara sejarawan meneliti, menafsirkan, dan menulis sejarah, dengan menekankan keunikan peristiwa, konteks, dan sumber primer.

Meskipun dihadapkan pada kritik karena minimnya generalisasi, historisisme tetap relevan sebagai pendekatan yang menjaga integritas dan kedalaman pemahaman terhadap masa lalu.

Nama asli saya Supriyadi dan populer Supriyadi Pro. Saya seorang Expert wordpress developer freelancer, content writer, editor. Memiliki minat besar pada dunia teknologi, sains, seni budaya, social media, dan blogging. Saya kelahiran suku Jawa, di Wonogiri, Jawa Tengah yang ahli bahasa Jawa dan seni gamelan. Silahkan hubungi saya lewat laman yang telah disediakan atau kunjungi website profil saya di https://supriyadipro.com

Artikel Terkait
Liputan Khusus Majalah Tempo : Republik Di Mata Indonesianis

Liputan Khusus Majalah Tempo : Republik Di Mata Indonesianis

Sejarah Lisan Orang Biasa, Sebuah Pengalaman Penelitian

Sejarah Lisan Orang Biasa, Sebuah Pengalaman Penelitian

Pengantar Ilmu Sejarah bagi pembelajar masa lalu

Pengantar Ilmu Sejarah bagi pembelajar masa lalu